Kopi Pagi Dan Rindu
Ada yang sambil bekerja di depan komputer menemani menoton televisi sambil berbincang dengan teman pasangan atau keluarga dan lain sebagainya.
Kopi pagi dan rindu. 2 takkan habis sejuta lagu untuk menceritakan cantikmu kan teramat panjang puisi tuk menyuratkan cinta ini tlah habis sudah cinta ini tak lagi tersisa untuk dunia kerna tlah kuhabiskan sisa cintaku hanya untukmu. Berikut adalah kata kata mutiara quotes bijak romantis tentang kopi yang bisa kita jadikan sebagai. Kopi sudah menjadi teman favorit yang selalu menjadi teman bicara. Puisi tentang kopi pagi dan kopi rindu.
Rindu dalam secangkit kopi ketika rindu tak jua menepi hanya kopi menemani sampai pagi aroma rindu yang tak pernah usai ku titip tanya pada tetes kopi ada ce. Setidaknya ibu dapat tahu mengapa setiap malam saat sedang tertidur aku suka bergumam dan menyebut namamu. Pahit semakin lama semakin manis. Sebab penuh filosofi didalammya.
Pada sajak aku bercerita tentang. Banyak orang bahkan suka untuk menghabiskan waktu mereka di kedai kopi sekedar untuk bercengkrama melepas beban mereka setelah menghadapi minggu minggu padat bersama teman maupun keluarga. Bagi penikmat kopi yang suka menulis puisi kata kata kopi adalah inspirasi yang indah untuk mengambarkan perasaan saat ngopi karena itu keberadaan kopi begitu hidup. Kopi pertama pagi ini manis dan dingin.
Setiap orang tentunya punya cara sendiri dalam menikmati kopi. Seperti dua orang yang awalnya saling benci lalu sama2 tak sengaja jatuh cinta kopi pertama pagi ini. Dingin terlalu siang untuk diminum. Pendakicantik dengan secangkir kopi di tangan kiri dan sebuah pena di tangan kanan pagi ini aku mulai menulis sebuah pengakuan untukmu.
Karena kita punya waktu untuk secangkir kopi setampuk lamunan dan secarik rindu. Puisi pagi kopi dan kamu dalam gigil pagi kuselimuti tentangmu pada rindu kuteteskan embun dari kelopak mawar di bibir merahmu secangkir kopi hangat kusajik. Diksi sehari2 pun kalau digunakan dalam puisi. 3 puisi yg bagus gak selalu harus pakai kata kata yang susah kok.
Dan aku rindu pada secangkir kopi buatan kedua tangan mu. Seperti wajahmu di sela lamunan pada sebuah hujan kopi pertama pagi ini. Begitu sederhana rindu kali ini diterbangkan harum kopi melekat indah di lembut pipimu lalu mewarnai detik waktu. Seperti cinta yang semakin ditahan semakin sengit kopi pertama pagi ini.
Kopi dan kamu bagai pagi dan mentari rindu yang makin menjadi dalam setiap tegukan datang dengan pasti setiap hari. Rindu tentang aku yang berjuang sendiri untuk menjadikanmu bagian dari sajak embunku. Tetapi aku harus jujur. Ternyata bangun lebih pagi adalah pembunuh gerutu.