Pagi Itu Aku Sedang Berjalan Menghirup Udara Segar
Pagi hari itu aku membacakan sebagian ayat alkitab dan berdoa bersama.
Pagi itu aku sedang berjalan menghirup udara segar. Asyiknya jalan jalan pagi mengitari kompleks perumahan sambil menghirup udara segar memang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Pagi itu aku sangat bersemangat untuk berangkat sekolah entah mengapa aku juga tak tahu. Ku kayuh sepeda kesayanganku menuju ke sekolah. Sempat aku terdiam pada ayat alkitab dari 2 korintus 4 16 5 1 8.
Aku menangis dan diam lalu dia memintaku untuk membacanya sampai habis. Aku sempat mengobrol serius dengannya hun aku mau resign dari kerjaanku dia menjawab kenapa. Baik aku atau dia hanya saling lihat laiknya bertemu dengan banyak orang tak kukenal di sepanjang jalan yang kulintasi. Menjadi mahasiswi di salah satu kampus yang indah adalah keinginanku sejak aku duduk di bangku sma aku sungguh ingin menikmati suasana lingkungan kampus yang hijau asri dan sejuk dipandang mata dan dapat banyak menghirup udara segar saat aku berjalan menyusuri kampus untuk menuju ruang kelas.
Tiap pagi saat aku berjalan untuk menghirup udara segar sambil mengamati perempuan perempuan pemetik teh aku bertemu dengannya tepat di jalan kecil ini. Pagi itu aku sedang berjalan menghirup udara segar tanpa sengaja aku melihat seorang anak kecil sedang mengorek ngorek tong sampah. Kemudian aku menemui seorang laki laki yang tampak garang dan memberikannya sebuah cupcake berwarna merah terang padanya ini untukmu paman aku yang membuatnya sendiri untuk para pasien disini. Gadis yang sedang membuka jendela kemudian menghirup udara segar.
Apalagi ibu hanya diam ketika ia menyodorkan undangan pesta ulang tahun tommy kemarin. Meminta uang pada ibunya. Ternyata banyak juga yang melakukan aktivitas setelah sholat subuh itu. Zach menghela napas dan berkata baiklah tetap di luar tapi hanya untuk lima menit.
Beberapa orang perempuan tampak masih mengenakan mukena. Dan satu lagi aku ingin kuliah di universitas. Hmm aku memang lebih suka naik sepeda daripada diantar ataupun naik kendaraan umum karena menurutku aku lebih bisa menghirup udara segar dan menikmati pemandangan yang indah seperti itu lagipula sekalian. Aku pergi menuju taman belakang karena disana biasanya dipenuhi pasien yang sedang berjalan jalan atau sekedar menghirup udara segar.
Pagi itu untuk pertama kali aku berpapasan dengannya di jalan ini. Saat itu ibu sedang duduk duduk di beranda sambil memandangi matahari yang mulai tenggelam. Rumahku indonesiaku tercinta kedatangan tamu nan cantik jelita berduri tajam itulah corona virus. Jenderal aku masih punya waktu luang dan aku ingin menghirup udara segar karena aku merasa bau menyengat masih menempel di lubang hidungku jawab keira sambil menatap tas kertas yang dibawa zach.